TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit gula atau diabetes melitus bukanlah penyakit yang dapat dipandang enteng.
Penyakit diabetes membawa masalah besar. Komplikasinya menjadi satu dari 8 penyakit utama yang menyebabkan kematian.
Di sisi lain, diabetes dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup bahkan kecacatan. Misalnya amputasi dan kebutaan.
Namun bukan berarti penderita diabetes kehilangan harapan untuk bisa hidup normal. Begitu pula saat menginginkan momongan.
Hal ini diungkapkan oleh dr Adeputri Tanesha Idhayu, Sp. PD. Selama kadar gula dapat terlindungi secara baik, perempuan penderita diabetes bisa dan boleh hamil.
Namun jika gula darah belum terkontrol secara baik, disarankan untuk konsultasi agar mendapat tindakan dari dokter. Karena dikhawatirkan dapat terjadi komplikasi selama kehamilan atau kelahiran.
Selain itu, konsumsi obat saat hamil bersifat aman. Yang terpenting menurut dr Ade tetap melakukan konsultasi secara rutin sehingga dapat didiskusikan tindakan apa yang diberikan selama ibu hamil.
Begitu juga setelah melahirkan, diabetes pada ibu tetap harus kontrol. Selama konsultasi bersama dokter pun dapat didiskusikan apakah insulin dilanjutkan atau diganti dengan obat.
Tidak hanya obat, saat berdiskusi bersama dokter juga perlu dibahas soal kebutuhan kalori
"Karena masa hamil dan menyusui, kebutuhan kalori juga cenderung lebih tinggi. Karenanya perlu disesuaikan terlebih dahulu. Entah obat yang diturunkan atau kalori yang dinaikkan. Kalau masalah keamanan tidak ada masalah,"katanya dalam live streaming Radio Kesehatan, Selasa (20/4/2020).